"Kamu tahu, apa makna dari takut?" Aku masih ingat pertanyaan itu, yang mendadak kau angkat saat kau dan aku duduk berdua di bawah bayangan pohon cemara, basahnya rumput terasa di jemariku.
"Tidak tahu," aku menjawab. Kau tersenyum dan menatap mataku. Melihatmu, aku tak perlu memikirkan jawabannya, karena selama ada kamu, aku tak kan merasakan takut.
Maldeva hanya menatapku selama beberapa detik yang panjang, lalu tersenyum sambil berkata, "Kehilangan orang yang selama ini kau cintai, itulah makna takut. Takut adalah menghindari kenyataan pahit yang menimpamu, meakukan apapun agar menghindar dari kenyataan pahit itu."
Aku mengerutkan alis, tak mengerti kemana arah tujuan pembicaraan ini. Tapi, melihat sinar matanya sedikit padam, aku mengerti apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Kurasa ... Kita harus berpisah," kata Maldeva, mengagetkanku. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo agan-agan jomblo maupun yang engga, silahkan comment. Hatur Nuhun sa Nuhun nuhunna